Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang menyebabkan kelesuan ekonomi, neraca perdagangan produk besi baja Indonesia menunjukkan hasil yang menggembirakan. Analisis data Badan Pusat Statistik (BPS) Januari-April 2020 menunjukkan bahwa pada periode ini neraca perdagangan produk besi baja justru berbalik menjadi positif 106 juta USD dibandingkan neraca pada periode yang sama di tahun 2019, yaitu sebesar negatif 1,47 miliar USD.
Di tengah pandemi COVID-19, yang mengakibatkan penurunan permintaan baja secara global, Indonesia justru mampu meningkatkan eskpor produk bajanya melalui dukungan yang diberikan Pemerintah secara terus menerus kepada industri baja nasional.
Dampak pandemik COVID-19 telah mengakibatkan penurunan permintaan baja di hampir semua negara. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah masing-masing untuk mendukung industrinya antara lain dengan memberikan dukungan dan insentif untuk melakukan ekspor. Pemerintah Tiongkok, menurut sumber WorldSteel, telah meningkatkan potongan pajak ekspor (tax rebate) pada beberapa produk baja yang berlaku mulai 20 Maret 2020. Penyesuaian potongan pajak ini diterapkan pada 122 kode HS (harmonized system), termasuk baja tahan karat, baja lapis, baja paduan, pipa seamless, pipa las dan beberapa produk baja lainnya, namun tidak termasuk baja karbon.
Slag (atau terak) merupakan kumpulan oksida logam yang berada di atas logam cair pada suatu proses peleburan. Oksida-oksida logam yang membentuk slag berasal dari logam-logam pengotor pada komposisi bijih. Dalam keadaan dingin, slag mempunyai sifat fisik keras karena didominasi oleh oksida.
Baja memainkan peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Sepanjang sejarah manusia, baja berkembang menjadi tulang punggung peradaban. Hampir setiap alat atau kelengkapan kehidupan manusia dipastikan menggunakan unsur baja, atau bahkan seringkali didominasi oleh baja. Aplikasi baja semakin lama menjadi semakin banyak, seiring dengan kemajuan peradaban manusia.
Industri baja di Indonesia berpotensi untuk menjadi salah satu pilar dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan industri baja nasional yang telah ditunjukkan melalui perbaikan kinerja ekspor dan impor pada Kuartal I 2020.